Sabtu, 16 Desember 2017

Membangun Rumah Tahap 3: Pembicaraan Proyek Pertama ‘Project Kickoff Meeting’

Membangun Rumah Tahap 3: Pembicaraan Proyek Pertama ‘Project Kickoff Meeting’

Anda telah menemukan arsitek yang akan membantu merancang rumah Anda dan telah men-sinkron-kan ‘chemistry’ serta menyamakan visi misi dengannya. Tahap selanjutnya adalah membicarakan proyek perancangan secara lebih mendetail dalam sebuah Project Kickoff Meeting.

Ada beberapa hal yang perlu diperbincangkan dalam Project Kickoff Meeting :

1. Menentukan jenis project

Jenis project ditentukan dari fungsi bangunan.

1. Bangunan Sosial : hunian dengan luas maksimum 36m2

2. Bangunan Kategori 1 : hunian dengan karakter sederhana dan tingkat kesulitan rendah

3. Bangunan kategori 2 : hunian dengan karakter dan tingkat kesulitan rata-rata

4. Bangunan kategori 3 : hunian dengan karakter khusus dan tingkat kesulitan tinggi

Pada tahap ini, biaya konsultasi dan jasa arsitek mulai diperbincangkan dan disesuaikan dengan tetapan jasa menurut aturan IAI atau berdasarkan aturan perusahaan. Perhitungan biaya bisa juga diperhitungkan secara paket.


Biaya Bangunan sampai

Kategori Bangunan




Khusus

Sosial

1

2

3


Kurang Rp

200 juta

Mengikuti Ketentuan dari Pemerintah yang berlaku

<2,50%

6,50%

7,00%

8,00%


Rp

200 juta

2,50%

6,50%

7,00%

8,00%


Rp

2 milyar

2,50%

5,51%

5,90%

6,48%


Rp

4 milyar


4,78%

5,13%

5,60%


Rp

20 milyar


4,20%

4,52%

4,92%


Rp

40 milyar


3,71%

4,01%

4,38%


Rp

60 milyar


3,29%

3,58%

3,92%


Rp

80 milyar


2,92%

3,20%

3,52%


Rp

100 milyar


2,60%

2,88%

3,18%


Rp

120 milyar


2,32%

2,59%

2,88%


Rp

140 milyar


2,07%

2,34%

2,62%


Rp

160 milyar


1,86%

2,12%

2,39%


Rp

180 milyar


1,67%

1,98%

2,20%


Rp

200 milyar


1,51%

1,76%

2,03%


Rp

220 milyar


1,37%

1,62%

1,88%


Rp

240 milyar


1,25%

1,51%

1,76%


Rp

260 milyar


1,16%

1,41%

1,67%


Rp

280 milyar


1,09%

1,34%

1,59%


Rp

300 milyar


1,04%

1,29%

1,54%


Rp

500 milyar


1,00%

1,25%

1,50%


Lebih Rp

500 milyar


1,00%

1,25%

1,50%


Tabel perhitungan imbalan jasa Arsitek (sumber http://www.iai-jakarta.org/)


Anda tidak perlu takut dengan pembengkakan biaya akibat biaya jasa arsitek. Ternyata, arsitek bukan hanya untuk kalangan atas dan membuat rumah menjadi mahal. Arsitek pun dapat membantu kliennya mendesain rumah untuk menghemat biaya.[1]

2. Menentukan ukuran / ruang lingkup project

Diskusikan dan tetapkan dengan jelas ruang lingkup project yang akan dirancang bersama arsitek.

Renovasi

Saat merencanakan renovasi rumah, perlu didiskusikan letak dan kekuatan struktur bangunan lama atau adanya elemen-elemen yang mungkin masih bisa atau ingin dipertahankan.



Renovasi Rumah di Garut (Sumber : rancangbangunan.com)

Pembangunan Baru

Berbeda dengan renovasi, perencanaan bangunan baru terutama bagian struktur, sangat tergantung pada keadaan lahan. Kondisi lahan dengan tanah yang kurang padat memerlukan pemikiran dan proses khusus. Kontur lahan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung desain bangunan yang menyatu dengan alam.



Proses Pembangunan Rumah Modern karya Jacquie Dadam (Sumber : cityhomecollective.com)

Melanjutkan proyek yang tertunda

Saat melanjutkan proyek pembangunan yang tertunda, arsitek harus diberikan informasi sedetail-detailnya tentang hal yang sudah dilakukan agar tidak tumpang-tindih, membuang waktu, tenaga, dan bahan.

3. Kompleksitas project

Detail bangunan yang kompleks

Tingkat kesulitan perancangan bisa ditentukan dari detail bangunan, bentuk, motif, bahan, dan teknik pemasangan yang memerlukan keahlian khusus. Semua ini sangat berpengaruh pada perhitungan waktu pengerjaan, tenaga ahli serta alat-alat khusus yang harus dipersiapkan.



Int E House karya Modernspace

Jumlah penghuni vs keterbatasan lahan

Kompleksitas proyek bisa juga berasal dari keterbatasan lahan. Seorang arsitek harus cerdik menyiasati keterbatasan lahan untuk memenuhi semua kebutuhan penghuni rumah yang dirancangnya.



Rumah ukuran 4 x 4 karya Tadao Ando (Sumber : pinterest.com)

4. Lokasi Site

Lahan dengan tanah rawa / kurang padat

Keadaan lahan sangat mempengaruhi jenis bahan dan teknik pembuatan struktur pondasi bangunan.

Tanah yang kurang padat biasanya akan diurug dan dipadatkan dulu. Bisa juga menggunakan pondasi tak langsung dengan struktur penghubung seperti tiang pancang.



Pemancangan mini pile dengan drop hammer (Sumber: kumpulengineer.blogspot.com)

Lahan miring

Tingkat kesulitan perancangan rumah di lahan miring juga cukup tinggi. Kompleksitas dari struktur penahan tanah harus diperhitungkan dengan cermat.



Rumah kaca di lahan miring (Sumber : trendir.com)

Lahan di tengah hunian lain

Pembangunan hunian di tengah bangunan lain harus memperhatikan keadaan bangunan di sekitarnya. Jangan sampai pembangunan yang akan dilakukan merusak bangunan milik tetangga.



Mipibu House di Sao Paulo (Sumber : www.everydayobject.us)

5. Masalah-masalah yang ada

Bentuk, kontur, luas, dan kondisi lahan

Semua faktor ini harus diperhitungkan dengan seksama. Hasrat dari home owner, kecerdikan sang arsitek, dan kecanggihan teknologi akan bersatu untuk mewujudkan hunian idaman.



Triangle Cliff House di Hamburg, Jerman karya Matthias Arndt (Sumber : designtaxi.com)

Keterbatasan waktu

Masalah karena keterbatasan waktu bisa terjadi misalnya karena batas IMB pada proyek renovasi ataupun proyek yang tertunda, atau bisa juga faktor internal seperti kebutuhan rumah baru untuk pasangan yang akan segera menikah atau ingin segera menempati rumah baru setelah rumah lama dijual.

Keterbatasan dana

Keterbatasan dana akan menjadi masalah jika home owner menuntut komplesitas yang tinggi. Arsitek akan menyarankan berbagai pilihan dan solusi desain untuk mengatasi masalah pendanaan. Sebagai home owner, Anda juga harus bisa terbuka dan menetapkan pilihan desain sesuai dana yang dimiliki. Ingatlah, keterbatasan dana tidak menjadi batasan desain tetapi menuntut kecerdikan dalam menyiasatinya.



Rumah Kontainer (Sumber : www.luxuryflatsinlondon.com)

6. Tujuan Project

Hunian fungsional yang nyaman

Sebagai home owner, Anda berhak menentukan rumah yang akan dirancang. Jika hasrat Anda untuk memenuhi kebutuhan akan hunian yang sangat nyaman dan fungsional, maka faktor-faktor inilah yang akan dikedepankan.



Rumah Bahasa karya Lewin Nuramin Widjaja

Hunian sebagai landmark lingkungan

Jika sebagai home owner, Anda juga memiliki misi untuk menjadikan rumah Anda sebagai landmark lingkungan dan memiliki karakter khusus, Anda harus menginformasikannya secara detail kepada arsitek.



Sketsa detail eksterior Falling Water karya Frank Lloyd Wright (Sumber : behance.net)

Daftar pertanyaan yang bisa ditanyakan pada arsitek saat pembicaraan proyek pertama [2]

1. Jadwal pertemuan

Apakah Anda bisa membuatkan jadwal pertemuan rutin?

2. Bahan Pembicaraan

Topik apa saja yang akan dibahas :
Luas lantai
Jumlah ruang
Spesifikasi khusus
Jenis bangunan
Batas dan daerah sekitar tapak
Jenis kepemilikan tanah dan bangunan
Jalur dan akses ke lokasi
Informasi tentang listrik, air, gas, selokan, dan sejenisnya

3. Kemajuan Manajemen Proyek
Tahapan kemajuan proyek apa saja yang akan diberikan dan kapan akan diinformasikan?
Siapa yang bertanggung jawab terhadap kemajuan proses perancangan dan semua permasalahan yang mungkin terjadi?
Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konstruksi, pihak berwajib, dan semua permasalahan yang timbul saat pelaksanaan konstruksi ?

Diskusikan semua detail perancangan bersama arsitek. Dari semua detail yang diberikan oleh home- owner, arsitek bisa memberikan saran dan menyajikan gambar rancangan yang semakin dekat dengan kesempurnaan desain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar