Informasi Penting Tentang Biaya Kontraktor
Bekerja sama dengan kontraktor mungkin adalah salah satu pilihan Anda dalam membangun rumah. Namun, apakah Anda sudah memiliki cukup informasi mengenai kontraktor? Salah satu yang terpenting adalah mengenai sistem pembayarannya.
Sebenarnya cara menghitung biaya kontraktor sangatlah tergantung pada spek material yang akan digunakan, karena kontraktor akan mengambil keuntungan dari persentase biaya material yang digunakan. Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa kontraktor ini mahal atau murah? Caranya adalah dengan menggunakan tender.
Swadaya House karya SUB Architect
Tender merupakan proses pengajuan penawaran oleh pihak kontraktor yang akan dilakukan di lapangan sesuai dengan dokumen tender. Tender dilakukan untuk menyeleksi dan menetapkan calon kontraktor yang akan melaksanakan dan menyelesaikan semua desain sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui. Tender tidak hanya dilakukan untuk mencari kontraktor pelaksana, tetapi bisa juga untuk mencari dan menyeleksi perusahaan pengadaan material bangunan. Lebih lengkapnya baca di sini. (link ke artikel bu joyce)
Mahal atau murahnya biaya kontraktor yang dibutuhkan dalam sebuah proyek juga tergantung pada kerapihan dari pekerjaan kontraktor. Kontraktor dengan pekerjaan yang sangat rapi dan dapat selesai tepat waktu biasanya berani memberi harga mahal untuk biaya mereka. Jadi, Anda perlu untuk melihat-lihat pengalaman dan portfolio kontraktor sebelum memilih. Jangan asal memilih kontraktor yang menawarkan harga murah.
Terdapat dua cara pembayaran paling umum yang dilakukan di kalangan kontraktor. Pertama adalah dengan membaginya dalam beberapa tahap atau termin pembayaran. Cara yang lain adalah dengan mempercayakan kontraktor untuk mengelola uang Anda.
Infinity Wedding Chapel karya Studio TonTon
Pembayaran Kontraktor dengan Sistem Termin
Sistem ini dibagi ke dalam 4 tahap yang dibayar sesuai dengan perkembangan atau progress proyek. Sebelum proyek dimulai, Anda biasanya harus membayar uang muka atau down payment (DP) sebesar 20-30 persen dari nilai kontrak.
Mulai dari uang muka itu kontraktor akan mulai bekerja. Pada saat proses pengerjaan sudah mencapai 50%, pembayaran kedua harus dilakukan. Jumlah tahap kedua yang dibayarkan adalah 30%. Pembayaran berikutnya, sebesar 20%, harus dibayarkan saat pekerjaan telah selesai hingga 80%.
Setelah bangunan Anda telah benar-benar selesai, sisa pembayaran sebesar 20% harus Anda bayarkan. Jika ternyata ada pekerjaan yang Anda nilai kurang memuaskan, Anda dapat menahan 5-10% dari nilai kontrak sebagai retensi atau garansi. Retensi ini berlaku selama masa tertentu tergantung pada kesepakatan. Setelah masa retensi selesai, baru sisanya dapat Anda bayarkan.
DMHQ karya Aboday Architect
Kontraktor Sebagai Pengelola Proyek
Sistem pembayaran ini dikenal juga dengan sebutan cost and fee. Dalam sistem pembayaran ini, kontraktor hanya bertindak sebagai pengelola proyek saja. Sistemnya tidak berupa paket seperti pada pembayaran dengan sistem termin.
Kontraktor yang menggunakan sistem ini, biasanya akan mengambil 10-20% dari nilai proyek untuk upahnya. Sebelum melakukan perjanjian dengan klien, anggaran dan jadwal sudah harus dipersiapkan terlebih dahulu oleh kontraktor. Dari sini, cash flow proyek akan terlihat dan klien akan tahu berapa banyak uang yang harus ia siapkan tiap bulannya. Jumlahnya dapat berbeda-beda tiap bulannya karena pekerjaannya juga berbeda.
Dengan sistem ini, terkadang biaya tiap bulannya bisa saja lebih kecil atau lebih besar dari yang sudah dianggarkan sebelumnya. Jika ada sisa anggaran, sisa tersebut dapat digunakan untuk bulan berikutnya. Akan tetapi, jika biaya yang dikeluarkan lebih besar, akan ditagihkan pula pada bulan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar